Halaman

    Social Items




PAC GP ANSOR RANDUAGUNG.COM - KH Maksum Jauhari Lirboyo Bangkitkan Semangat Jihad Tumaps PKI.
Nama Yang Mulia KH Maksum Jauhari atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Maksum bagi warga Nahdliyyin sangat familiar terdengar. Seorang pendekar sejati yang gagah berani, penuh dengan karomah, tegas tapi lembut, ramah dan bersahaja.

Sejak kecil, karomah beliau sudah bisa dilihat secara kasat mata oelh orang-orang di sekitarnya. Namun, beliau tidak pernah menggunakan kelebihannya itu untuk hal yang negatif.

Yang paling menonjol dari diri Gus Maksum ialah, di saat usia muda remaja beliau sudah menunjukan sikap prawira yang luar biasa, dan berani terang-terangan menentang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang melalui ormas-ormasnya acap kali melakukan pelecehan agama islam.

Sebagai seorang pendekar, beliau amat ditakuti oleh orang PKI karena belum pernah ada sejarah, seorang pendekar PKI-pun yang berhasil mengalahkan beliau. Yang terjadi adalah beliau selalu saja mampu merobohkan lawan tandingnya.



Tatkala pemuda-pemuda PKI semakin menjadi-jadi dan mulai berani melakukan tindakan brutal dengan menyerang peserta pangajian, menyandera panitia dan melempar mushaf Al Qur'an lalu menginjak-injaknya, Gus maksum tampil terdepan mengawal keselamatan  peserta pengajian yang masih trauma.
Kejadian tersebut baru beliau ketahui setelah selesai, namun banyak peserta pengajian yang tidak berani kembali ke kampung dan pondok. Dalam peristiwa itu, ayahanda beliau, KH Jauhari mendapat penganiayaan dan perlakuan tidak terhormat. Pengawalan itu beliau lakukan seorang diri.

Pasca puncak Gerakan 30 September 1965, Yang Mulia KH Mahrus Aly, sebagai Ketua Syuriah NU, mendapat kabar bahwa PKI sudah menyiapkan lubang untuk melakukan pembantaian terhadap diri beliau beserta keluarga ndalem, juga seluruh santri Lirboyo.
Atas berita ini, Mbah Mahrus memerintahkan Gus Maksum untuk seluruh santri remaja dan dewasa untuk bersiap-siap.

Operasi Pagar Betis, yang merupakan kerjasama antara TNI, Santri, Anshor dan Masyarakat berhasil menumpas kelompok dari organisasi terlarang. Tentu tak lepas dari peran penting Gus Maksum. TNI sangat di untungkan dengan hal ini. Sebab, pada masa itu, banyak anggota TNI yang menjadi "binaan" PKI, namun tentu saja tidak ada seorangpun Santri dan Ansor yang PKI, sehingga membuahkan hasil yang gilang gemilang. Kediri dan sekitarnya berhasil dari PKI.

illa hadlroti ruhi KH Maksum Jauhari Lirboyo Kediri wa zawjatihi wadzurriyatihi wa furi'ihi wasilsilatihi wa muhibbihi syaiun lillahu lana walahum al fatihah...

(WY)

Keterlibatan Pendekar NU dalam Penumpasan PKI

PAC GP ANSOR RANDUAGUNG



PAC GP ANSOR RANDUAGUNG.COM - KH Maksum Jauhari Lirboyo Bangkitkan Semangat Jihad Tumaps PKI.
Nama Yang Mulia KH Maksum Jauhari atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Maksum bagi warga Nahdliyyin sangat familiar terdengar. Seorang pendekar sejati yang gagah berani, penuh dengan karomah, tegas tapi lembut, ramah dan bersahaja.

Sejak kecil, karomah beliau sudah bisa dilihat secara kasat mata oelh orang-orang di sekitarnya. Namun, beliau tidak pernah menggunakan kelebihannya itu untuk hal yang negatif.

Yang paling menonjol dari diri Gus Maksum ialah, di saat usia muda remaja beliau sudah menunjukan sikap prawira yang luar biasa, dan berani terang-terangan menentang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang melalui ormas-ormasnya acap kali melakukan pelecehan agama islam.

Sebagai seorang pendekar, beliau amat ditakuti oleh orang PKI karena belum pernah ada sejarah, seorang pendekar PKI-pun yang berhasil mengalahkan beliau. Yang terjadi adalah beliau selalu saja mampu merobohkan lawan tandingnya.



Tatkala pemuda-pemuda PKI semakin menjadi-jadi dan mulai berani melakukan tindakan brutal dengan menyerang peserta pangajian, menyandera panitia dan melempar mushaf Al Qur'an lalu menginjak-injaknya, Gus maksum tampil terdepan mengawal keselamatan  peserta pengajian yang masih trauma.
Kejadian tersebut baru beliau ketahui setelah selesai, namun banyak peserta pengajian yang tidak berani kembali ke kampung dan pondok. Dalam peristiwa itu, ayahanda beliau, KH Jauhari mendapat penganiayaan dan perlakuan tidak terhormat. Pengawalan itu beliau lakukan seorang diri.

Pasca puncak Gerakan 30 September 1965, Yang Mulia KH Mahrus Aly, sebagai Ketua Syuriah NU, mendapat kabar bahwa PKI sudah menyiapkan lubang untuk melakukan pembantaian terhadap diri beliau beserta keluarga ndalem, juga seluruh santri Lirboyo.
Atas berita ini, Mbah Mahrus memerintahkan Gus Maksum untuk seluruh santri remaja dan dewasa untuk bersiap-siap.

Operasi Pagar Betis, yang merupakan kerjasama antara TNI, Santri, Anshor dan Masyarakat berhasil menumpas kelompok dari organisasi terlarang. Tentu tak lepas dari peran penting Gus Maksum. TNI sangat di untungkan dengan hal ini. Sebab, pada masa itu, banyak anggota TNI yang menjadi "binaan" PKI, namun tentu saja tidak ada seorangpun Santri dan Ansor yang PKI, sehingga membuahkan hasil yang gilang gemilang. Kediri dan sekitarnya berhasil dari PKI.

illa hadlroti ruhi KH Maksum Jauhari Lirboyo Kediri wa zawjatihi wadzurriyatihi wa furi'ihi wasilsilatihi wa muhibbihi syaiun lillahu lana walahum al fatihah...

(WY)

No comments