Halaman

    Social Items



Bangsa indonesia yang diakui mempunyai banyak ulama' hebat, dan berperan penting dalam sejarah membangun kesatuan NKRI untuk kemerdekaan bangsa ini. Banyak pula disebutkan tokoh-tokoh keturunan dari garis trah kenabian yaitu Nabi Muhammad Rasullullah s.a.w. yang tidak banyak diketahui. Golongan para habaib yang turut serta campur tangan memerdekakan bangsa indonesia, salah satunya H. Mutahar.

Secara singkat, bahwa tahukah anda siapa salah satu pendiri Pramuka Indonesia? Beliau adalah seorang HABIB (keturunan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam): Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar. Lahir di Semarang pada tanggal 5 Agustus 1916.

Beliau adalah:
Pendiri Gerakan Pramuka,
Pendiri Paskibraka,
Pencipta lagu 17 Agustus,
Pencipta lagu Hari Merdeka,
Pencipta lagu Syukur,
Pencipta lagu Hymne Pramuka (dan banyak lagi),
Pejuang “Pertempuran Lima Hari” Semarang,
“Sopir” pribadi Bung Karno saat perang,
Pengawal Bung Karno saat berhaji,
Orang yang di percaya Bung Karno untuk menyelamatkan Bendera Pusaka saat Belanda melumpuhkan Yogyakarta pada tahun 1948 (dan Muthohar berhasil lolos dari pemeriksaan ketat tentara Belanda),
Menguasai enam bahasa aktif,
Duta Besar RI di Takhta Suci Vatikan,
Penerima anugerah Bintang Gerilya,
Penerima Bintang Mahaputra,
Dan lain-lain.

Masyarakat luas tak tahu kalau beliau adalah seorang habib, karena selama ini hanya disebutkan sebagai H. MUTAHAR.

Beliau meninggal dunia pada Rabu petang tanggal 9 Juni 2004, pukul 16.30, dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88. Beliau tidak pernah menikah selama hidupnya, tapi mempunyai delapan orang anak asuh. H. Mutahar dimakamkan sebagai rakyat biasa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta Selatan dengan tata cara Islam.

Semestinya beliau berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dengan upacara kenegaraan sebagaimana penghargaan yang lazim diberikan kepada para pahlawan. Tetapi beliau tidak menginginkan hal tersebut, sesuai dengan wasiatnya...

Di lansir dari berbagai sumber

Mengenal, sosok H. Mutahar

PAC GP ANSOR RANDUAGUNG

Bangsa indonesia yang diakui mempunyai banyak ulama' hebat, dan berperan penting dalam sejarah membangun kesatuan NKRI untuk kemerdekaan bangsa ini. Banyak pula disebutkan tokoh-tokoh keturunan dari garis trah kenabian yaitu Nabi Muhammad Rasullullah s.a.w. yang tidak banyak diketahui. Golongan para habaib yang turut serta campur tangan memerdekakan bangsa indonesia, salah satunya H. Mutahar.

Secara singkat, bahwa tahukah anda siapa salah satu pendiri Pramuka Indonesia? Beliau adalah seorang HABIB (keturunan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam): Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar. Lahir di Semarang pada tanggal 5 Agustus 1916.

Beliau adalah:
Pendiri Gerakan Pramuka,
Pendiri Paskibraka,
Pencipta lagu 17 Agustus,
Pencipta lagu Hari Merdeka,
Pencipta lagu Syukur,
Pencipta lagu Hymne Pramuka (dan banyak lagi),
Pejuang “Pertempuran Lima Hari” Semarang,
“Sopir” pribadi Bung Karno saat perang,
Pengawal Bung Karno saat berhaji,
Orang yang di percaya Bung Karno untuk menyelamatkan Bendera Pusaka saat Belanda melumpuhkan Yogyakarta pada tahun 1948 (dan Muthohar berhasil lolos dari pemeriksaan ketat tentara Belanda),
Menguasai enam bahasa aktif,
Duta Besar RI di Takhta Suci Vatikan,
Penerima anugerah Bintang Gerilya,
Penerima Bintang Mahaputra,
Dan lain-lain.

Masyarakat luas tak tahu kalau beliau adalah seorang habib, karena selama ini hanya disebutkan sebagai H. MUTAHAR.

Beliau meninggal dunia pada Rabu petang tanggal 9 Juni 2004, pukul 16.30, dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88. Beliau tidak pernah menikah selama hidupnya, tapi mempunyai delapan orang anak asuh. H. Mutahar dimakamkan sebagai rakyat biasa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta Selatan dengan tata cara Islam.

Semestinya beliau berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dengan upacara kenegaraan sebagaimana penghargaan yang lazim diberikan kepada para pahlawan. Tetapi beliau tidak menginginkan hal tersebut, sesuai dengan wasiatnya...

Di lansir dari berbagai sumber

No comments